KRI Rigel 933, Kapal Survei Milik TNI AL Yang Paling Canggih di Asia - TNI AL memiliki kapal Survei yang memiliki teknologi paling canggih se-asia yaitu KRI KRI Rigel 933 yang akan bertugas bertugas untuk menyediakan data Hidro-oseanografi. yakni peta laut untuknavigasi pelayaran.
Kapal perang gagah milik TNI AL ini merupakan kerja sama atas Kemenhan RI dengan pihak kapal OCEA Prancis. KRI Rigel 933 diklaim sebagai kapal survei bawah laut tercanggih se-Asia jenis Bantu Hidro-Oseanografi (BHO).
KRI Rigel 933, Id.wikipedia.org |
Kapal ini merupakan kapal jenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV). Kapal perang ini juga masuk ke dalam sejarah baru di jajaran kapal-kapal milik TNI AL dalam armada kapal modern, khususnya kapal survei hidro-oseanografi.
Apa saja kecanggihan yang di miliki KRI Rigel 933 ini.
Menurut Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi
mengungkapkan, kapal ini memiliki berbagai kemampuan dalam melakukan survei dan pemetaan, dan mampu melakukan pengumpulan data. KRI Rigel 933 sudah dilengkapi peralatan Autonomous Underwater Vehicle (AUV) yang berfungsi untuk melaksanakan pencitraan bawah laut sampai dengan kedalaman hingga 1.000 meter dan mengirim kembali data secara periodik ke kapal utama dalam hal ini kapal BHO.
Selain itu kapal Kapal yang terbuat dari alumunium dengan berat mencapai 560 ton dengan panjang 60,1 meter serta memiliki lebar 11,5 ini juga dilengkapi Remotely Operated Vehicle (ROV), Side Scan Sonar, Laser Scaner untuk mendapat gambaran daratan, dan Automatic Weather Station, Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan Conductivity Temperatureand Depth (CTD), Gravity Cores, kelengkapan Laboratorium serta kemampuan survei perikanan.
Sementara untuk persenjataan kapal perang canggih ini sudah di lengkapi dengan mitraliur kaliber 20 mm dan kaliber 12,7 mm. Laksamana Ade Supandi juga mengatakan, selain sebagai kapal survei, Rigel 933 bisa digunakan dalam operasi militer atau kegiatan SAR. karena kelengkapan persenjataan yang di miliki kapal ini.
KRI Rigel tiba di indonesia, tepatnya di pelabuhan tanjung priok setelah menempuh perjalanan selama sekitar 50 hari setelah bengakat dari dermaga Les Sables d'Olonne, Prancis, pada 26 Maret 2015 kemarin.
Sumber : liputan6.com
Komentar
Posting Komentar